Laman

welcome to my wold

hey frend welcome to my blog

Senin, 08 Maret 2010

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI PADA TERNAK











SISTEM RESPIRASI, PENCERNAAN, OTOT DAN KERANGKA PADA UNGGAS ( ITIK )

OLEH

Nama : AHMAD MUJAHIDIN
NIM : E1E108010

PROGRAM STUDI S1 PRODUKSI TERNAK
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2009


BAB I
PENDAHULUAN
I.I .Latar belakang
Anatomi adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan struktur semua organisme makhluk hidup. Sedangkan histologi berasal dari kata histon, yang artinya kumpulan beberapa sel yang mempunyai satu atau lebih kekhususan fungsi yang membentuk jaringan. Jadi histologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jaringan tubuh.
Beberapa species hewan adalah pemakan tumbuh-tumbuhan dan untuk makanannya tergantung keseluruhannya dari tumbuh-tumbuhan. Hewan-hewan tersebut dinamakan herbivora. Spesies lain makanannya hampir seluruhnya tergantung dari daging atau hewan lainnya. Spesies itu disebut karnivora. Spesies lainnya lagi memakan kedua-duanya, tumbuh-tumbuhan maupun daging. Ia disebut omnivora. Tanpa memperhatikan kebiasaan makannya, semua hewan tergantung dari tumbuh-tumbuhan (secara langsung atau tidak langsung) untuk sumber makanannya. Lebih daripada itu dapatlah kita katakan bahwa semua kehidupan hewan tergantung secara tidak langsung dari matahari dan makanannya, karena melalui pengaruh sinar matahari dan hijau daun tumbuh-tumbuhan mengubah unsur-unsur dari udara dan tanah ke dalam zat-zat makanan yang nantinya dapat digunakan sebagai makanannya. Jadi dengan tidak adanya energi dari matahari tidak akan ada makanan untuk tumbuh-tumbuhan dan manusia.
Hewan tidak menggunakan semua zat-zat makanan tumbuh-tumbuhan bagi berbagai proses tumbuh tepat seperti yang diperolehnya dari tumbuh-tumbuhan. Sebagian besar zat-zat makanan kompleks perlu dirombak (dicerna) menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana sebelum zat-zat makanan tersebut dapat diserap dan digunakan. Spesies hewan yang berbeda-beda mempunyai saluran pencernaan yang disesuaikan terhadap penggunaan jenis makanan paling efisien yang mereka makan.Jadi herbivora berbeda dengan karnivora dan omnivora dalam anatomi dan fisiologi sistem pencernaan
I.2.Tujuan praktikum
Praktikum Anatomi dan Histologi ini diadakan untuk menunjang mata kuliah Anatomi dan Fisiologi pada ternak Adanya praktikum ini dapat menjadikan mahasiswa mengetahui anatomi dan histologi hewan ternak secara nyata. Kegiatan yang dilakukan dalam praktikum Anatomi dan Histologi ini terdiri dari pengamatan system pencernaan, system respirasi, kerangka dan otot pada itik Pengetahuan tentang anatomi dan fisiologi dapat menjadikan mahasiswa mengetahui dan mengerti bentuk dan struktur semua organisme serta jaringan tubuh.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Itik memiliki tulang yang kuat dengan susunan partikel yang padat dan timbangan berat yang ringan. Timbangan yang ringan tetapi berat ini memungkinkan bangsa burung memiliki kemampuan untuk terbang atau berenang bagi unggas air. Tulang punggung di daerah leher dan otot dapat digerakkan. Tulang punggung tersebut membentuk suatu susunan kaku yang memberikan kekuatan terhadap tubuh yang cukup kuat untuk menopang gerakan dan aktivitas sayap (Akoso, 1993).
Tulang-tulang hampir semua jenis unggas adalah bersifat pneumatik (berongga). Ruang berongga ini berhubungan dengan sistem pernafasan yang memungkinkan seekor burung dengan satu sayap yang patah untuk bernafas melalui sayap. Hal ini merupakan suatu fenomena yang telah diperhatikan sejak lama pada burung-burung yang luka oleh para pemburu. Dua belas persen struktur tulang pada itik adalah tipe tulang meduler yang unik. Ini merupakan suatu jaringan tulang yang kecil sekali yang mengikat struktur berongga bersama-sama dengan sumsum tulang dan bagi unggas liar berguna sebagai suatu substansi untuk pembentukan telur bila kadar kalsium dalam pakannya rendah (Blakely and Bade, 1991).
Otot adalah jaringan yang mempunyai struktur dan mempunyai fungsi utama sebagai penggerak. Ciri suatu otot mempunyai hubungan yang erat dengan fungsinya. Karena fungsinya, maka jumlah jaringan ikat berbeda diantara otot. Jaringan ikat ini berhubungan dengan kealotan daging. Otot-otot yang berasosiasi dengan tulang yaitu otot-otot yang berhubungan dengan tulang, sering disebut otot skeletal (Soeparno, 1994).
Jaringan otot itik merupakan satu kesatuan kelompok organ yang bertindak selaku anggota gerak. Ada 3 macam otot dasar, yaitu otot polos, otot jantung, dan otot rangka. Otot polos dijumpai di dalam pembuluh darah, usus, dan organ lain yang tidak berada di bawah perintah otak. Otot rangka melekat pada tulang dan bertanggung jawab terhadap gerak yang berada di bawah perintah seperti otot dada, paha, dan kaki.
Otot skeletal adalah yang paling penting bagi ternak unggas meskipun terdapat otot polos pada usus dan otot kardiak pada jantung. Dada merupakan otot skeletal terbesar karena dibutuhkan untuk terbang, misalnya pada bangsa itik liar. Otot ini telah dikembangkan secara genetis oleh para ahli pemuliaan spesies-spesies domestik. Itik memiliki otot merah dan putih, yang dapat disamakan dengan daging gelap dan terang. Perbedaan ini disebabkan kandungan myoglobin pada otot merah. Myoglobin adalah pigmen merah yang membawa oksigen pada otot itik (Blakely and Bade, 1991).
Saluran pencernaan terbentang dari bibir sampai dengan anus. Bagian-bagian utamanya terdiri dari mulut, hulu kerongkongan, kerongkongan, lambung, usus kecil dan usus besar. Panjang dan rumitnya saluran tersebut sangat bervariasi diantara spesies. Pada karnivora relatif pendek dan sederhana akan tetapi pada herbivora adalah lebih panjang dan lebih rumit.
Sistem pencernaan unggas berbeda dari sistem pencernaan mammalia dalam hal unggas tidak mempunyai gigi guna memecah makanan secara fisik. Lambung kelenjar pada unggas disebut proventrikulus. Antara proventrikulus dan mulut terdapat suatu pelebaran kerongkongan, disebut tembolok. Makanan disimpan untuk sementara waktu dalam tembolok. Kemudian makanan tersebut dilunakkan sebelumnya menuju ke proventrikulus. Makanan kemudian secara cepat melalui proventrikulus ke ventikulus atau empedal. Fungsi utama empedal adalah untuk menghancurkan dan menggiling makanan kasar. Pekerjaan tersebut dibantu oleh grit yang ditimbun unggas semenjak mulai menetas.
Sistem pencernaan adalah penghancuran bahan makanan (mekanis/enzimatis, kimia dan mikrobia) dari bentuk komplek (molekul besar) menjadi sederhana (bahan penyusun) dalam saluran cerna. Tujuan dari pencernaan itu sendiri adalah untuk mengubah bahan komplek menjadi sederhana. Dan kegunaanya adalah unuk mempermudah penyerapan oleh vili usus.

BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Anatomi dan Fisiologi pada ternak kali ini dilaksanakan pada hari selasa tanggal 10 juni 2009 pada pukul 14.00 – 16.00 WITA, bertempat di Laboraratorium Dasar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.
3.2. Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah peralatan bedah, ember, kawat bendrat, nampan.
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah satu ekor itik, larutan formalin dan air bersih
3.3. prosedur kerja
Potong itik, kemudian tiriskan darahnya kamudian lakukan proses bedah bangkai, dengan pertama-tama menyingkirkan bulu-bulu serta lemak pada itik , kemudian rongga dada itik dibuka dengan membuka irisan dari kloaka ke arah tulang dada untuk melihat otot bagian dalam. Setelah itu otot-otot tersebut digambar. Kemudian otot-otot tersebut dipisahkan dari tempat merekatnya yakni karangka tulang. Kemudian setelah semua rangka bersih, kerangka di jemur sampai kering selama beberapa hari, dan setelah benar-benar kering, kerangka direndam dalam larutan formalin selama seminggu. Setelah satu minggu kerangka di tiriskan dan kemudian di jemur sampai kering dan kemudian dirangkai dengan menggunakan kawat bendrat dan lem dan setelah selesai kerangka difoto .
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Kerangka Itik
Kerangka itik yang diamati bagian-bagiannya terdiri dari mandible, incisive, nasal, lacrimal, quadrate, occipital, atlas, epistropheus, humerus, ulna, radius, metacarpus, phalanges, clavicle, coracoid, scapula, sternum, illium, ischium, pubis, pygostyle, femur, patella, fibula, tibia dan metatarsus.
Perototan itik
Bagian-bagian perototan itik terdiri dari pectoralis superficialis, biceps brachii, extensor dan flexor carpii radialis, biceps femoris, gastrocnemius, tibialis cranialis, tendo-tendo extensor, tendo-tendo flexor, otot-otot cervical, obliqus abdominis externus dan gluteus superficialis
Sistem Pencernaan dan Pernapasan ( Respirasi) pada itik
Alat-Alat Pencernaan (Apparatis Digestivus)
Pada hewan lambung tunggal pencernaannya terdiri dari : mulut (cawar oris), tekak (pharyng), kerongkongan (esofogus), gastrium (lambung), intestinum tenue (usus halus : duodenum, ileum, dan jejenum). Instestinum crasum (usus besar = calon, keaekum, rektum), dan anus.
Alat-alat respirasi
terdiri atas : hidung, faring, laring, trakea, bronkhi dan bronkhioli.
4.2 Pembahasan
Anatomi Itik
Kerangka itik. Itik memiliki banyak macam tulang yang berongga (tulang pneumatik) yang berhubungan dengan sistem pernafasan. Macam-macam tulang pada itik, seperti tengkorak, tulang lengan, tulang selangka, tulang pinggang dan tulang kemudi dengan tulang pernafasan.
Kerangka unggas berbeda jauh dengan mamalia. Kerangka burung tidak hanya disesuaikan untuk terbang, tetapi burung dan mamalia memiliki hubungan kekerabatan yang jauh. Tengkorak mempunyai mata orbit yang sangat luas dan sebuah rongga tengkorak yang kecil. Leher yang panjang terdiri dari 14 tulang leher dan tulang atlas yang berbentuk seperti cincin. Enam tulang dada dapat bergerak dengan bebas, tetapi tulang dada yang terakhir disatukan pada synsacrum. Synsacrum adalah penyatuan panjang dari lajur tulang yang terdiri dari 7 tulang dada, 14 tulang lumbosacral, dan tulang tungging pertama. Mereka bebas dan bergerak meskipun tulang yang terakhir dibentuk dalam tiga sisi tulang piramida yang disebut pygostyle.
Tulang rusuk ada 7, yang pertama dan kedua bebas sedangkan yang lima menempel pada sternum. Cortal cartilages pada itik tidak ada. Tulang rusuk kedua sampai keenam masing-masing mempunyai sebuah proses palapasan yang saling melengkapi tulang rusuk berikutnya. Tulang dada sangat luas sekali, mempunyai sebuah punggung bukit yang sangat menyolok di tengah. Carina yang meningkat adalah daerah yang ada untuk pelengkap otot terbang. Permukaan belakang tulang dada yang berkembang adalah cekung, dan itu dibentuk oleh dasar tulang dada secara terus-menerus dan rongga perut.
Tulang dari seperempat depan adalah perubahan besar untuk membentuk sayap. Daerah humerus adalah perluasan permukaan radius dan ulna. Carpal metacarpal dan jari tangan direduksi membentuk sebuah unit kerangka kaku untuk meninggalkan bulu-bulu terbang primer. Ada 3 jari tangan pada sayap yang setara dengan 2, 3, dan 4 pada hewan lain. Sayap bersambung dengan celah-celah rongga, yang diperkuat oleh persatuan tiga tulang yaitu scapula, coracoid, dan clavicle.
Pada burung coracoid adalah sebuah tulang terpisah dimana pada mamalia mempunyai pengurang pada sebuah bagian kecil yang utuh dari scapula. Clavicle kanan dan kiri adalah penyatuan untuk membentuk furcula dan wishbone. Clavicle tidak terdapat pada hewan ternak, biri-biri dan babi meskipun banyak mamalia mempunyai sepasang clavicle. Fungsi clavicle adalah sebagai topangan tulang sendi bahu pada hewan yang mempunyai gerakan lengkap dari tulang sendi bahu (Swatland,1984).
Sejak hewan ternak, biri-biri dan babi mempunyai tungkai depan dengan sebuah gerakan depan yang terbatas dan perpindahan bagian belakang, mereka tidak membutuhkan clavicle. Daerah akhir dari coracoid pada unggas ditahan oleh sternum. Tubuh unggas pada saat terbang tergantung dari sayapnya pada tulang sendi bahu, karenanya lebih banyak sandaran rumit untuk rongga celah. Pada unggas, kaki menunjukkan banyak penyesuaian diri. Daerah femur, fibula diturunkan meninggalkan tulang tibia sebagai tulang mayor. Tulang proksimal tarsal disatukan dan berakhir pada tibia untuk menambah panjangnya dan pada sekeliling unit kerangkadisebuttibiatarsus(Swatland,1984).
Daerah tulang tarsal digabungkan ke dalam proksimal diakhiri tulang tunggal tarsus metatarsus yang juga termasuk penggabungan metatarsal 2, 3, dan 4. Empat jari tangan membentuk kuku pada burung. Jari pertama langsung ke belakang sedangkan jari 2, 3, dan 4 ke depan. Adaptasi ini memungkinkan burung dapat bertengger. Illium disatukan pada synsacrum, dimana disatukan di tengah. Tulang pubis terpisah dan rancangannya terbalik sebagai tangkai-tangkai tipis. Struktur terbuka dari pelvis memungkinkan perjalanan telur dari rongga perut. Illium, ischium, dan pubis semuanya memperbesar acetabulum tetapi illium membentuk lebih dari setengah persendian dan dasarnya bermembran (Swatland, 1984).
Sunsum tulang terdapat dalam tulang kering, tulang paha, tulang pinggul, tulang dada, tulang iga, tulang hasta, tulang belikat, dan kuku. Anak itik sewaktu tumbuh dewasa, yakni sekitar 10 hari menjelang pembentukan telur yang pertama, mulai menampung tulang sunsum. Tulang-tulang ini pada itik liar menghasilkan kalsium yang cukup untuk membentuk kerabang bila kadar kalsium yang dimakan selama bertelurrendah(Akoso,1993).
Timbunan kalsium tulang itik betina piaraan hanya dapat mencukupi pembentukan beberapa kerabang telur. Apabila kandungan kalsium rendah, maka setelah itik bertelur kurang lebih 6 butir, akan kehilangan sekitar 40% dari total kalsium tulang (Akoso,1993).
Tulang-tulang yang diamati selama praktikum sebagian besar sudah sesuai dengan literatur yang ada meskipun ada beberapa tulang dalam literatur yang tidak diketahui oleh praktikan. Keterbatasan pengenalan tulang yang dilakukan dikarenakan banyaknya macam tulang yang ada sedangkan waktu untuk melakukan praktikum terbatas sehingga hanya tulang yang dianggap penting saja yang diperkenalkan. Selain itu, praktikan diharapkan dapat memperdalam sendiri pengetahuan tentang hal-hal yang berkaitan dengan kerangka itik dengan membaca literatur yang ada.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kerangka itik terdiri dari mandible, incisive, nasal, lacrimal, quadrate, occipital, atlas, axis, epistropheus, humerus, ulna, radius, metacarpus, phalanges, clavicle, coracoid, scapula, sternum, illium, ischium, pubis, pygostyle, femur, patella, fibula,tibia,tarsusdanmetatarsus.
Perototan pada itik terdiri dari pectoralis superficialis, biceps brachii, extensor dan flexor carpii radialis, biceps femoris, gastrocnemius, tibialis cranialis, tendo-tendo extensor, tendo-tendo flexor, otot-otot cervical, obliqus abdominis externusdangluteussuperficialis.
Jaringan otot terdiri dari jaringan ikat, endomisium, serabut otot dan epimisium. Jaringan tulang terdiri dari lacuna, intermediate system dan lamela. Jaringan ikat terdiri dari fibroblast, serabut kolagen dan serabut elastin. Jaringan pada sistema digestiva terdiri dari villi/jonjot, sel gobelet, lamina propria, lamina muscularis mucosae, muscullar layer inner dan muscullar layer outer. Jaringan kulit terdiri dari papilla dermal, stratum corneum, stratum lucidum, stratum granulosum, stratum spinosum dan stratum germinativum.
Sistem sirkulasi berguna : untuk mendistribusikan oksigen, nutrisi, hormon ke jaringan serta tempat mengumpulkan CO2 beserta hasil metabolisme dan membawanya ke organ sekretorik. Pada vertebrata sistem sirkulasi terdiri atas pompa berotot, jantung dan sistem pembuluh darah. Sistem pembuluh darah terdiri atas sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmoner.
Darah dipompa oleh jantung masuk kedalam arteri besar, arteri kecil, arteriola, kapiler, venula, vena kecil, vena besar dan kembali ke jantung. Tempat pertukaran antara darah dan udara inspirasi serta antara darah dan jaringan, sebenarnya terjadi antara kapiler dan venula. Sebagian besar jala kapiler dari sistem vaskuler disertai dengan pleksus kapiler yang termasuk ke dalam sistem limphatik, dan berfungsi menampung sisa darah yang tidak dapat diangkut kembali oleh sistem vena. Sistem respirasi merupakan tempat terjadinya pertukaran gas antara darah dan udara. Sistem respirasi dibagi menjadi dua bagian pokok yaitu : bagian konduksi dan bagian respirasi. Bagian konduksi berperan sebagai pencuci, memanasi atau mendinginkan dan membuat udara lebih lembab, sedangkan bagian konduksi merupakan tabung yang menghubungkan dunia luar dan paru-paru, terdiri atas : hidung, faring, laring, trakea, bronkhi dan bronkhioli.
Dan dapat diambil kesimpulan bahwa ;
1. Kerangka unggas ringan tetapi kuat, sesuai dengan keperluannya untuk terbang dan berjalan.
2. Tengkorak unggas kecil dengan hubungan antartulang yang kuat, berhubungan dengan atlas yaitu tulang pertama columna vertebrae (susunan luas tulang belakang). Tulang-tulang pinggang dan punggung saling berhubungan dengan erat, merupakan tempat melekatnya otot-otot yang digunakan untuk terbang, dan untuk menahan tekanan. Ujung pasterior tulang pubis dan ujung posterior sternum digunakan untuk memperkirakan daya bertelur pada kegiatan culling ayam.
3. Tulang-tulang yang bersifat pneumatik berhubungan dengan sistem pernapasan. Tulang-tulang pneumatik terdapat pada humeras, tulang-tulang kepala klavicula as sternum, vertebrae lumbales dan os sacrum.
4. Unggas mempunyai tulang-tulang meduler yang digunakan untuk menimbun kasium. Tulang-tulang meduler terdapat pada tibia, femur, pubis, tulang-tulang rusuk ulna, tulang-tulang telapak kulit dan scapula.
5. Sistem pencernaan unggas sederhana jika dibandingkan dengan ruminansi dalam arti hanya sedikit tempat tersedia bagi kehidupan mikrorganisme ynag dapat membantu pencernaan makanan.
6. Karena unggas tidak bergigi akan pengunyahan makanan tidak terjadi di mulut. Di tembolok, makanan dilunakkan dan mulai dicerna. Di perut pengunyah, makanan dipecah dan digiling. Makanan terutama dicerna dan diabsorp (diserap) oleh usus halus.
7. Berbeda dengan vertabrata lainnya, unggas memiliki kloaka yaitu ruang pertemuan dari tiga saluran, pencernaan, urinaria dan reproduksi.
5.2 Saran
Dalam melakukan percobaan sebaiknya praktikan dapat mengamati dengan seksama dan teliti akan hasil yang didapat dari percobaan yang telah dilakukan agar memperoleh hasil yang sesuai dan dapat membahas hasil praktikum dengan baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Akoso, Budi Tri. 1993. Manual Kesehatan Unggas. Kanisius, Yogyakarta

www.scribd.com. Diakses tanggal 16 juni 2009.
www.contohskripsitesis.com. Diakses tanggal 16 juni 2009
Website:infovet.co.cc. . Diakses tanggal 16 juni 2009
Frandson, R. D. 1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

4h34d 3v7ah1din